Well, kali ini saya masih menulis tentang kehidupan, belum
menulis tentang hobi. Kenapa? Karena sejujurnya saya ingin mengisi
blog saya ini dengan tulisan mengenai Open Source, tapi sesuai
dengan judul blog, apapun akan saya tulis disini sebagai bahan
pembelajaran.
It is better like this yang
berarti “lebih baik seperti ini” karena memang pada akhirnya
feeling yang saya
rasakan setahun yang lalu harus terjadi sekarang dan memang benar
terjadi. Ini adalah cerita kehidupan saya, yang memang dulu saya
berkorban apa saja untuk 'dia'...yaah pasti udah pada tau lah yaa.
Ketika saya bilang 'apa saja', ya memang apa saja saya korbankan
untuk dia, karena dulu perasaan saya buat dia memang lebih. Beberapa
kejadian membuat saya tersadar dan teringat kembali dengan suatu
pernyataan “apapun yang berlebihan itu tidak baik”, contoh makan
terlalu banyak kekenyangan, minum terlalu banyak jadi kembung, dan
semua itu gak bagus buat tubuh. Dan pada akhirnya saya dan dia harus
'berpisah' untuk sementara.
Akhirnya hubungan saya dengan dia
menjadi lebih baik, jauh saat kita masih 'bersama', bahkan saling
curhat tentang kehidupan masing – masing. Lagi – lagi feeling
saya kalo hubungan ini akan
lebih baik benar kejadian. Dan apa yang saya alami ini sekali lagi
membenarkan pernyataan bahwa apa
yang kita pikirkan memberikan efek yang nyata dalam kehidupan,
mempengaruhi keputusan dan tindakan.
Saya ingat kata – kata pak I Made Wiryana, seorang penggiat Open
Source dalam acara Talk
Show & Release Party Ubuntu 12.04 yang
diadakan oleh Forum Ubuntu Indonesia 12 Mei 2012 lalu, “limit kita
adalah pikiran kita sendiri”, dan saya sangat amat setuju dengan
kata – kata pak Made karena memang sudah terbukti dari hampir semua
kejadian yang saya alami dan semua kejadian yang saya pelajari dari
teman – teman mapun sahabat – sahabat saya.
Dan hubungan saya dengan dia, memang
jauh lebih baik seperti ini daripada setahun yang lalu, memang terasa
berbeda, tapi jauh lebih baik. Saling mengisi, saling memberikan
masukan, saran, dan opini, dan saling mendukung satu sama lain. Ilmu
dan pemikiran yang saya punya, sedikit banyak membantu dia, begitu
juga sebaliknya. Alhamdulillah, sampai saat ini insyaallah saya akan
tetap memberi nutrisi yang positif terhadap pikiran saya.