Tuesday, June 26, 2012

It is better like this


Well, kali ini saya masih menulis tentang kehidupan, belum menulis tentang hobi. Kenapa? Karena sejujurnya saya ingin mengisi blog saya ini dengan tulisan mengenai Open Source, tapi sesuai dengan judul blog, apapun akan saya tulis disini sebagai bahan pembelajaran.

It is better like this yang berarti “lebih baik seperti ini” karena memang pada akhirnya feeling yang saya rasakan setahun yang lalu harus terjadi sekarang dan memang benar terjadi. Ini adalah cerita kehidupan saya, yang memang dulu saya berkorban apa saja untuk 'dia'...yaah pasti udah pada tau lah yaa. Ketika saya bilang 'apa saja', ya memang apa saja saya korbankan untuk dia, karena dulu perasaan saya buat dia memang lebih. Beberapa kejadian membuat saya tersadar dan teringat kembali dengan suatu pernyataan “apapun yang berlebihan itu tidak baik”, contoh makan terlalu banyak kekenyangan, minum terlalu banyak jadi kembung, dan semua itu gak bagus buat tubuh. Dan pada akhirnya saya dan dia harus 'berpisah' untuk sementara.

Akhirnya hubungan saya dengan dia menjadi lebih baik, jauh saat kita masih 'bersama', bahkan saling curhat tentang kehidupan masing – masing. Lagi – lagi feeling saya kalo hubungan ini akan lebih baik benar kejadian. Dan apa yang saya alami ini sekali lagi membenarkan pernyataan bahwa apa yang kita pikirkan memberikan efek yang nyata dalam kehidupan, mempengaruhi keputusan dan tindakan. Saya ingat kata – kata pak I Made Wiryana, seorang penggiat Open Source dalam acara Talk Show & Release Party Ubuntu 12.04 yang diadakan oleh Forum Ubuntu Indonesia 12 Mei 2012 lalu, “limit kita adalah pikiran kita sendiri”, dan saya sangat amat setuju dengan kata – kata pak Made karena memang sudah terbukti dari hampir semua kejadian yang saya alami dan semua kejadian yang saya pelajari dari teman – teman mapun sahabat – sahabat saya.

Dan hubungan saya dengan dia, memang jauh lebih baik seperti ini daripada setahun yang lalu, memang terasa berbeda, tapi jauh lebih baik. Saling mengisi, saling memberikan masukan, saran, dan opini, dan saling mendukung satu sama lain. Ilmu dan pemikiran yang saya punya, sedikit banyak membantu dia, begitu juga sebaliknya. Alhamdulillah, sampai saat ini insyaallah saya akan tetap memberi nutrisi yang positif terhadap pikiran saya.

Sunday, June 17, 2012

Open Source: Antara Hobi dan Sedekah


Ketika berbicara Open Source, kita tidak hanya berbicara masalah kebebasan, tetapi juga berbicara tentang semangat yang melatarbelakanginya. Yaitu semangat untuk berbagi, tidak hanya kode sumber, tetapi juga ilmu pengetahuan yang ada dibalik semuanya.

Hubungannya dengan hobi, Alhamdulillah saya adalah seorang mahasiswa yang mungkin bisa dibilang agak telat untuk memulai memahami dan mendalami dunia Open Source. Pada awalnya saya hanya merasa perlu untuk mengetahui dunia Open Source untuk melengkapi kemampuan saya agar bisa bersaing di dunia kerja. Tetapi pada akhirnya, sesuatu yang saya mulai dari sebuah keperluan berubah menjadi sebuah kewajiban.

Berawal dari sebuah masalah, timbul hasrat untuk mencari solusi. Segala cara dipakai, yang tentunya mencari sendiri solusi atas permasalahan yang didapat. Lama – kelamaan akhirnya saya bergabung didalam sebuah forum, sebut saja Forum Ubuntu Indonesia. Di forum itu saya belajar banyak hal, mulai dari kesabaran (lagi), menghargai sesama, dan juga saling berbagi. Satu yang bisa saya simpulkan setelah selama ini berkutat di dunia Open Source, bergabung dalam sebuah forum dan mengikuti kegiatan – kegiatan didalamnya yaitu, “berawal dari masalah, diakhiri dengan sedekah”.

Sedekah, sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berarti “memberikan sesuatu kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan kemampuan sang pemberi” memiliki hubungan dengan Open Source. Hanya satu kesamaannya yaitu semangat untuk berbagi dengan sesamanya tanpa mengharapkan imbalan.

Aktif di sebuah forum dan Alhamdulillah ditunjuk untuk menjadi sebuah moderator didalamnya, selalu memebrikan saya suntikan semangat untuk saling berbagi, berbagi dan berbagi, apapun itu. Karena mungkin sudah tertanam didalam diri saya semenjak menjadi seorang pelatih di almamater saya, membuat saya menajdi seorang yang senang untuk berbagi dan membuat orang – orang disekitar saya menjadi senang, paling tidak mereka bisa tersenyum dengan kehadiran saya atau dengan apa yang saya perbuat. Dan Alhamdulillah hal itu berhubungan dengan hobi dan agama yang saya anut.

Bisa membagikan ilmu yang saya dapat, apapun ilmunya, sesederhana apapun itu, saya yakin ada sedikit manfaat buat orang lain, and I will always try to be positive with what I am thinking. Benar – benar memberikan sebuah perasaan yang lega bisa membuat orang lain mendapatkan apa yang mereka inginkan dan butuhkan, dan saya yakin itu membuat mereka senang. Di satu sisi, saya bisa bersedekah ilmu kepada orang – orang yang membutuhkan (berhak) sesuai dengan kemampuan saya.

Semoga hal ini dapat terus saya lakukan dan semoga keuntungan yang saya dapat dari semua itu tidak merubah diri saya secara sifat maupun kepribadian. Amin.