Thursday, August 3, 2017

My Backbone is Back (Part 3)

Memiliki HNP didalam tubuh sempat membuat saya kaget dan drop, betapa tidak, saya baru saja menikah dan saya yang memang hobi olahraga dan menginginkan tubuh yang selalu aktif dan siap untuk melakukan apa saja baik untuk kerja cari nafkah, olahraga, naik motor/mobil, maupun untuk hal2 yang sifatnya insidental.

Selama beberapa bulan saya mengandalkan obat "herbal" untuk menghilangkan rasa sakit dan masih bisa beraktifitas dan melakukan terapi di klinik f*exf**e (sebut saja FF). Terapi berupa sinar, USG (bukan yang untuk kehamilan ya), dan juga traksi, saya lakukan atas saran dokter dan konsumsi obat dan vitamin syaraf. Biaya yang dihabiskan dalam sekali terapi cukup lumayan menguras, alhamdulillah diganti kantor sih. Setelah beberapa bulan melakukan terapi di klinik FF, akhirnya saya memutuskan untuk tidak melanjutkan terapi di klinik tersebut dikarenakan satu dan lain hal yang membuat saya tidak nyaman, tidak akan saya jelaskan disini. Padahal saya yakin kegiatan terapi di klinik itu jika dilakukan terus menerus akan membuat HNP saya hilang, tapi akhirnya saya putyskan untuk berhenti terapi di tempat itu.

Tempat alternatif milik suatu perguruan di Bogor pun menjadi pilihan atas saran dari ayah dan ibu mertua. Hasilnya pun terlihat, setelah dipijat oleh Suhu, kondisi saya berangsur2 pulih.

Saya ceritakan sedikit tentang obat "herbal" penghilang sakit yang saya konsumsi. Mengapa saya beri tanda petik? Karena obat ini ajaib sekali menurut saya. Mengapa ajaib? Karena obat ini bisa benar2 menghilangkan sakit karena HNP, jadi saya seperti tidak sakit dan jadi manusia normal. Apa nama obatnya? Saya diberi yang Merknya yaitu Si**h Me**h (sebut saja SM), dan belakangan saya dapat di daerah Semarang bermerk lain yaitu Ta**k Li*an. Karena obat ini saya bisa beraktifitas layaknya orang tanpa HNP, kerja, naik motor/mobil, nemenin istri jalan2, dll dan akhirnya saya ketergantungan dengan obat ini. Obat ini susah nyarinya, 1 sachet isi 2 kapsul. Yang saya perhatikan ketika minum obat ini, jika saya hanya minum 1 kapsul, saya dapat bertahan tanpa rasa sakit sekitar kurang lebih 12 jam, dan 24 jam bertahan jika minum 2 kapsul sekaligus. Kandungannya apa aja?? 90% herbal dan 10% bahan lainnya, dan saya berspekulasi tentang 10% ini, wallahualam.

Obat Ta**k Lim*n
Kembali ke cerita tempat alternatif, awal bertemu dengan suhu, dia bilang saya tidak terkena HNP, hanya pola hidup yg tidak sehat. Seminggu kemudian saya kembali ke suhu dengan membawa hasil MRI, akhirnya dipijet lah punggung saya dan hasilnya saya menjadi lebih baik bahkan tanpa bantuan obat SM. Seminggu sekali saya kembali ke suhu untuk dipijat dan suhu menganjurkan saya untuk berenang. Ya, renang memang olahraga yang sangat direkomendasikan untuk penderita HNP.

Sampai suatu saat setelah pijat dari suhu, saya merasa sudah pulih, tidak sakit, dan hanya mengandalkan renang saja. Kemudian karena saya soktau dan merasa sudah pulih, renang tidak saya lakukan secara rutin, benar2 kadang2 saja, obat SM juga dudah tidak saya konsumsi lagi. Sampai suatu hari ketika nemenin istri, saya terbatuk dan sakit di pinggang muncul kembali.

Semenjak batuk itu, semua menjadi semakin parah, dipijat oleh suhu berulang kali pun hasilnya tetap sama saja, kondisi ini memaksa saya untuk mengajukan permohonan untuk bekerja remote dari rumah.

Saya yakin beberapa penderita HNP setuju sama saya bahwa mengidap HNP bagian lumbar/lumbal itu sungguh menyiksa. Tidak bisa membungkuk, sakit saat batuk bersin dan tertawa, kesakitan setiap malam, otot hamstring terasa tertarik hebat, nyeri ngilu, tidak bisa mengangkat, gabisa tidur, dan masih banyak lagi, apalagi kalo pas keselek makan/minum...beuuuh. Gimana sih sakitnya? Susah dijelaskan, yang pasti itu sakit sekali.

Keadaan semakin parah ketka saya tiba2 menjadi tidak bisa berdiri dan duduk secara normal. Ketika berdiri, kedua tangan saya yarus memegang kedua paha atau memegang erat kantong celana hanya untuk menopang tubuh bagian atas dan jika tangan saya lepas, rasa sakit yang sangat luar biasa langsung terasa. Ketika duduk pun sama, kedua tangan harus menopang tubuh bagian atas saya. Yang tadinya masih bisa sholat sambil duduk, berubah menjadi berbaring. Jangan ditanya gimana kalo ke kamar mandi pipis ataupun BAB, yang pasti harus serba hati2, sangat pelan2, dan cari cara supaya tubuh bagian atas saya tetap tertopang. Kalo udah kebelet banget gimana?? Saya hanya bisa bilang nikmatin saja, hehehe.

Saya yang punya masalah pencernaan semakin membuat saya sedikit frustasi, saya bisa BAB seminggu kemudian dimana feses sudah terkumpul dan mengeras, dan memaksa saya untuk mengejan (ngeden) dengan keras sehingga (bagi penderita HNP) menambah rasa sakit di pinggang..uuh, nikmat sekali. Jadi saya setiap hari harus sedia Microlax, karena gatau kapan saya akan BAB.

Selang waktu berlalu, saya masih harus berjalan dengan kedua tangan menggenggam kantong celana dan juga di paha hanya untuk berjalan, sampai suatu saat saya batuk selama berbulan2. Batuk yang saya alami adalah batuk biasa dan kadang hilang. Akhirnya saya coba untuk konsultasi dengan dokter, lalu disuruh untuk cek darah dan rontgen paru2.

Sekitar bulan Maret 2017, saya lakukan cek darah dan rontgen, hasilnya sungguh mengejutkan. nilai SGOT dan SGPT saya berada 5x lipat diatas normal (silahkan googling sendiri tentang SGOT dan SGPT), intinya saya kena radang liver. Setelah dicek dokter, saya diharuskan untuk bedrest dan konsumsi obat liver. Akhir bulan April 2017 saya di rawat inap di RSUD Cibinong untuk menuntaskan radang liver, karena tanggal 7 Mei 2017 saya harus melangsungkan kegiatan walimah. Setelah diopname, saya dianjurkan untuk USG dengan tujuan untuk melihat kondisi liver, dan akhirnya ditemukan bahwa liver saya mengalami peradangan, didalam empedu ada 3 buah batu, dan kemungkinan adanya batu di ginjal kiri (Ya Allah...banyak sekali penyakitnya yaa). Setelah konsultasi dengan dokter mengenai kondisi saya, dokter memberitahu bahwa kondisi liver berangsur normal, bayu didalam empedu bisa hilang dengan obat rutin, dan yang tadinya dikira batu ginjal ternyata hanya pengapuran yang memang normal adanya (alhamdulillah).

No comments:

Post a Comment